Ku ingin bercerita, ku sedang memandang awan, saat tiba-tiba terlintas dirimu di benakku.
Apa kabarmu di sana bidadariku?
Ku yakin dirimu baik-baik saja saat ini.
Ku yakin dirimu sedang menyusun rencana masa depan, sama sepertiku.
Ku yakin dirimu sedang melakukan hal-hal hebat saat ini.
Betapa ku menanti saat-saat itu...
Saat mungkin kita sudah berkacamata, di teras belakang memandang awan, sembari bercerita jejak-jejak kisah yang sudah kita tinggalkan.
Betapa ku menanti saat-saat itu..
Saat darimu, dititipkan pada kita si mungil yang nantinya akan menjadi penerang keluarga kita.\
Betapa ku menanti saat-saat itu...
Saat ku genggam tanganmu, menyeberang jalan, mengantar anak kita menuju sekolahnya.
Betapa ku menanti saat-saat itu...
Saat kita bergantian menopang tatkala diri kita masing-masing hendak terjatuh dalam perjalanan hidup ini.
Saat ini, mungkin kita terpisah ruang dan waktu.
Saat ini, mungkin ku hanya bisa membayangkan memandang awan bersama denganmu.
Namun, sudah kutitipkan asaku padaNYA.
Kubiarkan IA yang menyusun skenario pertemuan kita.
Perlahan namun pasti, izinkan aku menjemputmu..
@p
0 komentar:
Posting Komentar